Selasa, 20 Oktober 2009

OOT: Tips Hadapi Gempa Saat di Gedung Tinggi

sebelum panik saat alami gempa di gedung tinggi, simak beberapa hal yang perlu diketahui.

Suasana Gempa di Jakarta (Vivanews/ Tri Saputro)

Gempa yang terjadi di Ujung Kulon beberapa saat lalu, juga ikut menggoyang Jakarta. Sebagian besar karyawan berhamburan keluar dari gedung-gedung pencakar langit. Sebelum panik dan berdesak-desakan di tangga darurat saat gempa terjadi, simak beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

Mengutip artikel yang pernah ditulis VIVANews bertajuk 'Gempa di Gedung Tinggi? Tenang Saja', Pada dasarnya gedung-gedung di Jakarta yang dibangun pasca 1989 harus tahan gempa. Karena, perencanaan, struktur gedung, dan kinerja struktur gedung harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1727-1989 yang kelar pada 1989. Gedung-gedung tersebut didesain tahan gempa hingga 8 skala Richter.

Karena itu, jika Anda merasakan gempa ketika berada di gedung tinggi, hal pertama kali yang perlu Anda lakukan adalah:

- Jangan panik. Jauhi jendela dan jangan berada di sisi tembok. Berlindung di bawah meja di dekat pilar atau tembok bagian dalam. Jangan gunakan lift atau elevator.

- Saat gempa masih berlangsung, sebaiknya jangan langsung turun lewat tangga darurat. Pasalnya, konstruksi di bagian tangga darurat termasuk bagian bagunan yang paling rawan runtuh akibat gempa.

Sebenarnya yang harus dilakukan saat terjadi gempa, para penghuni gedung bertingkat lebih baik diam dulu di dalam gedung sampai gempa selesai bergoyang. Setelah gempa berhenti, baru kemudian mereka turun menuruni tangga darurat.

- Ketika Anda berada di lift ketika merasakan getaran gempa, tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti dan pintu terbuka, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.

Jika Anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar